Tanda orang bijaksana ialah Hati nya selalu berniat suci

Lidahnya slalu basah dengan dzikrullah,

Matanya menangis karena penyesalan dosa,

Sabar terhadap perkara yang dihadapi N mengutamakan akhirat daripada dunia

Photob
ucket

Rabu, 18 April 2012

LAPORAN PRAKTIKUM





  1. PENDAHULUAN
a.       Latar Belakang
Protein dibuat dari satu atau lebih ikatan asam amino. Protein ini disebut juga polypeptide sebab beberapa asam amino saling berikatan dalam ikatan peptide. Protein masuk ke dalam tubuh akan dicerna dengan berbagai enzim pencernaan untuk mendapatkan hasil akhir asam amino. Asam amino akan diserap tubuh.
Protein sangat penting sebagai sumber asam amino yang digunakan untuk memnbangun struktur tubuh. Selain itu protein juga bisa digunakan sebagai sumber energi bila terjadi defisiensi energi dari karbohidrat dan/atau lemak. Apabila protein digunakan sebagai sumber energi, akan menghasilkan residu nitrogen yang harus dikeluarkan dari tubuh. Pada mamalia residu nitrogen adalah urea, sedangkan pada unggas disebut asam urat.
Bahan makanan sebagai sumber energi akan mengandung protein atau asam amino yang tinggi, tetapi tidak semua bahan makanan yang mengandung protein dan asam amino yang tinggi dapat seluruhnya dimanfaatkan oleh tubuh, tergantung dari kualitas proteinnya. Ternak dapat tumbuh dan berproduksi dengan efisiensi maksimum bila di dalam tubuh terdapat asam amino dengan jumlah yang cukup, yaitu asam amino essensial yang harus ada dalam ransum dan asam amino non essensial yang disintesis di dalam tubuh.

b.      Tujuan
Untuk mengetahui adanya unsur yang terkandung dalam bahan nabati.
  

    II.            TINJAUAN PUSTAKA
Kata protein sebenarnya berasal dari kata yunani yang berarti pertama yang paling penting, asal dari kata protos. Protein terdiri dari bermacam-macam golongan makromolekul heterogen. Walaupun demikian semuanya merupakan turunan dari polipeptida dengan berat molekul yang tinggi, secara kimia dapat dibedakan antara protein sederhana yang terdiri dari polipeptida dengan berat molekkul yang tinggi.
Secara kimia dapat dibedakan antara protein sederhana yang terdiri dari polipeptida dan protein kompleks yang mengandung zat-zat makanan tambahan seperti hern, karbohidrat, lipid atau asam nukleat. Untuk protein kompleks, bagian polipeptida dinamakan aproprotein dan keseluruhannya dinamakan haloprotein. Secara fungsional protein juga menunjukkan banyak perbedaan. Dalam sel mereka berfungsi sebagai enzim, bahan bangunan, pelumas dan molekul pengemban. Tapi sebenarnya protein merupakan polimer alam yang tersusun dari berbagai asam amino melalui ikatan peptida(Hart, 1987).
Protein adalah suatu senyawa organik yang mempunyai berat molekul besar antara ribuan hingga jutaan satuan(g/mol). Protein tersusun dari atom-atom C,H,O dan N ditambah beberapa unsur lainnya seperti P dan S. Atom-atom itu membentuk unit-unit asam amino. Urutan asam amino dalam protein maupun hubungan antara asam amino satu dengan yang lain, menentukan sifat biologis suatu protein(Girinda, 1990).
Protein adalah sumber asam amino yang mengandung unsur C,H,O dan N yang tidak dimiliki oleh lemak dan karbohidrat. Molekul protein mengandung gula terpor belerang, dan ada jenis protein yang mengandung unsur logam seperti besi dan tembaga(Winarnno,1997). Sifat-sifat protein beraneka ragam, dituangkan dalam berbagai sifatnya saat bereaksi dengan air, beberapa reagen dengan pemanasan serta beberapa perlakuan lainnya. Semua molekul dengan jenis protein tertentu mempunyai komposisi dan deret asam amino dan panjang rantai polipeptida yang sama. Protein memiliki fungsi sebagai berikut(Lehninger,1996):
a.enzim,merupakan katalisbiokimia
b. pengukur pergerakan
c. alat pengangkut dan penyimpan
d. penunjang mekanisme tubuh
e. pertahanan tubuh (imune atau anti-bodi)
f. media perambatan impuls saraf
g. pengendali pertumbuhan
Kunci ribuan protein yang berbeda strukturnya adalah gugus pada molekul unit pembangunan protein yang relatif sederhana dibangun dari rangkaian dasar yang sama, dari 20 asam amino mempunyai rantai samping yang khusus, yang berikatan kovalen dalam urutan yang khas. Karena masing-masing asam amino mempunyai rantai samping yang khusus yang memberikan sifat kimia masing-masing individu, kelompok 20 unit pembangunan ini dapat dianggap sebagai abjad struktur protein(Lehninger, 1996)


  1. METODOLOGI
  1. Waktu Dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 30, November 2010 dilaboratorium Teknologi Hasil Pertanian.

  1. Alat Dan Bahan 
Peralatan yang digunakan antara lain : gelas piala, gelas ukur, pemanas, cawan porselen dan objek glas, sedangkan bahan yang digunakan adalah susu kedelai, kacang merah, kacang ijo, tahu, tempe dan bumbu pecal.
  
Cara Kerja
Memasukkan 1 ml susu kedelai kedalam cawan porselen,kemudian, letakkan objek glas diatasnya, kemudian panaskan,
  • bila terjadi pengembunan, berarti menunjukkan adanya atom H dan O
  • bila tercium bau rambut terbakar, berarti mengandung unsur N
  • bila terjadi pengarangan, berarti mengandung atom C

  
  1. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel Hasil

Sampel
Unsur yang Terkandung
C
H
O
N
Susu Kedelai
_
Tahu
Tempe
K.Merah
_
K. Ijo
B.Pecal

Pembahasan

Uji Adanya Unsur C, H, O , dan N
Uji  susunan elementer bertujuan untuk mengidentifikasi adanya unsur- unsur penyusun protein. Seperti yang kita ketahui, bahwa semua jenis  protein tersusun atas unsur-unsur karbon (C), hydrogen (H), oksigen O, dan  nitrogen (N). Adapula protein yang mengandung sedikit belerang dan fospor. Komposisi rata – rata unsur kimia yang terdapat dalam protein adalah karbon 50%, hidrogen 7%, oksigen 16%, belerang 0 – 3% dan fosfor 0 – 3%.
Pada uji elementer Protein khususnya pada uji adanya unsur C, H, dan O diperoleh hasil bahwa susu kedelai, mengandung unsur-unsur protein yang disebutkan tadi. Hal ini terbukti dengan adanya pengembunan (yang menunjukkan adanaya hydrogen dan oksigen) saat pemanasan, terjadi pengarangan (menunjukkan adanya karbon), tetapi tidak adanya bau rambut terbakar yang tercium pada bahan susu kedelai yang dipanaskan yang menunjukkan  tidak adanya unsur  nitrogen.
Pada bahan kacang merah  setelah dilakukan pemanasan terjadi pengembunan yang menunjukkan ada nya unsure H  dan O,juga terjadi adanya bau rambut terbakar yang menunjukkan adanya unsure N,Tetapi pada bahan kacang merah tidak terjadi pengarangan yang menunjukkan bahwa pada kacang kedelai tidak mengandung unsure  Carbon..Sedangkan  pada percobaan  menggunakan bahan bumbu pecal ,tahu dan juga tempe setelah dilakukan pemanasan terjadi pengembunan yang menunjukkan adanya unsure H dan O,terjadi pengarangan yang menunjukkan adanya unsure carbon,dan juga adanya unsure N dengan terciumnya bau rambut terbakar.
Protein dalam bahan makanan yang dikonsumsi manusia akan diserap oleh usus dalam bentuk asam amino. Kadang – kadang beberapa asam amino yang merupakan peptida dan molekul protein kecil dapat juga diserap melalui dinding usus, masuk ke dalam pembuluh darah. Hal semacam inilah yang akan menimbulkan reaksi – reaksi alergik dalam tubuh yang sering kali timbul pada orang yang makan bahan makanan mengandung protein seperti susu, ikan laut, udang, telur, dan sebagainya. Di dalam tubuh pun terjadi sistensis protein baru untuk mengganti yang lama. Semuanya akan dipecahkan dan diganti dengan yang baru dengan laju yang berbeda – beda tergantung jenis dan keperluannya dalam tubuh.

VI. PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa tidak semua bahan nabati memiliki unsure yang sama. Pada Susu kedelai yang diuji mengandung unsur – unsur C, H, dan O,tetepi tidakmengandung unsur N. sedangkan pada sample kacang merah mengandung unsure H,O, dan N tetepi tidak mengandung unsur C. Sedangkan pada sample tahu, tempe bumbu pecal dan kacang ijo mengandung unsure C,H,O, dan N yang dimiliki protein dengan menunjukan hasil contreng disetiap pengujian.


Daftar Pustaka

Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarata.
Abdullah,  Tegar. 2009. Asam Ami no Esensial.
Girindra, Aisjah. 1993. Biokimia I. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.


http